Rabu, 24 September 2014

Kejujuran Anak Penjual Tisu

ROM - Kejujuran, sebuah kata yang sangat sederhana tapi sekarang menjadi barang langka dan sangat mahal harga. Memang ketika kita merasa senang dan segalanya berjalan lancar, mengamalkan kejujuran secara konsisten tidaklah sulit. Tetapi pada saat sebuah nilai kejujuran yang dipegang berbenturan dengan perasaan, kita mulai tergoncang apakah tetap memegangnya? Atau kita biarkan tergilas oleh keadaan.

Sebuah kisah kejujuran yang sangat menyentuh hati, dua orang anak kecil menjajakan tisu di pinggir jalan. Membuat kita mesti belajar banyak tentang arti sebuah kejujuran.

Dua bocah penjual tisu yang nampak kecil, kurus, kumal berbasuh keringat tengah berjualan di atas jembatan penyebrangan Setia Budi, Jakarta Selatan. Wajah senyum terus mengiringi langkah mereka mengais pundi- pundi rupiah.

Hiruk-pikuk ibukota saing hari itu tak membuat dua bocah penjual tisu merasa
lelah. "Terima kasih ya mbak … Semuanya dua ribu lima ratus rupiah!" tukas mereka. Tak lama si wanita merogoh tasnya dan mengeluarkan uang sepuluh ribu rupiah.

Penasaran dengan kisah bocah penjual tisu selanjutnya? Klik di blog 'Kisah Inspiratif Islam' di sini http://bit.ly/1qXUa0F .

Tidak ada komentar:

Posting Komentar